BUDAYA KOTA KEDIRI
Beberapa
keragaman budaya kabupaten Kediri tentunya tidak lepas dari sejarah kerajaan
Kediri itu sendiri, beberapa keragaman budayaan kabupaten kota Kediri adalah
seni jaranan. Kesenian atraksi jaranan menyuguhkan beberapa atraksi menarik.
Di
permainkan lebih dari satu orang dan diiringi dengan music mgamelam
tradisional.
Dalam kesenian jaranan ini mengandung
undur seni tari mangis dimana pada puncaknya penari akan mengalami TRANCE
(kesurupan) dan melakukan aksi berbahaya yang terkadang di luar akal manusia. Dalam
penampilannya selalu disertai hiburan lagu-lagu yang bernada diatonis.
Seluruh
kesenian jaranandi Kabupaten Kediri berada di bawah naungan Paguyuban Seni
Jaranan (PASJAR) Kabupaten Kediri. Pemakeman Jaranan Kediri mengalami kendala
karena hampir di setipa daerah terdapat kesenian ini, terutama daerah sekitar
kediri, namun berbeda gerakanya. Perlu kajian sejarah untuk menetapkan pakem.
CIRI KHAS MAKANAN KABUBATEN KEDIRI
Gethuk
pisang merupakan cirri khas makanan kesdiri, dalam bahasa jawa bisa juga di
sebut dengan gethuk gedang terbuat dari pisang dan gularasanya manis legit dan
dibungkus dengan daun pisang mirip sekali dengan lontong. Ber bentuk lonjong
ukuran pada umumnya panjang antara 15-20.
Gethuk
pisang ini bewarna merah kecoklatan kenal tidak begitu lembek juga teksturnya.
Cara pembuatannya juga masih begitu tradisional sekali biasanya mengunakan
pisang raja nangka yang belum begitu masak (setengah matang). Cirri khas gethuk
pisan ini terletak pada aromanya yang khas akan rasa asam dan manis alami.
CIRI KHAS KABUPATEN KEDIRI
Monumen
simpang impang lima gumul(SLG) merupakan ikon kabupaten kediri yang bentuknya
menyerupai L’arch
D’ Triomphe yang ada di Perancis, bedanya monument simpang lima ini memiliki
spirit berdirinya Kabupaten Kediri sehingga monument ini di posisikan tepat di
tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan Menang.
Kawasan monument ini Kawasan ini diproyeksikan menjadi
kota baru dan pusat perdagangan Jawa Timur bagian barat (Central Business
District ) sudah mulai melengkapi diri dengan convention hall dan gedung
serbaguna, Bank daerah, terminal bus antar kota dan MPU, dan sarana rekreasi
megah Water Park Gumul Paradise Island.
Kawasan ini juga tak pernah sepi pengunjung
di malam hari dengan bersantai di area monument ataupun menikmati kuliner
tradisional yang berjualan di pedagang kaki lima yang berjejer di area Pasar
Tugu. Pada hari sabtu dan mnggu pagi kawasan ini ramai oleh pengunjung yang
berolaraga jogging track, rekreasi bersama keluarga, dan juga menikmati
ramainya pasar sabtu Minggu (Tugu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar